Udina Ulales karya anak bangsa: August 2012

Pages

Monday, August 13, 2012

CONTOH PIDATO

Assalamu’alaikum Wr. Wb. 

Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimin-muslimat yang dimuliakan oleh Allah. 

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmatnya kita semua masih dipertemukan oleh-Nya di bulan suci, bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan, yaitu bulan suci Ramadhan.

Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW karena dari beliaulah kita semua mengetahui akan ajaran-ajaran Islam dengan sebenarnya sehingga kita bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Setiap ibadah yang disyariatkan dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah diketahui dan ada hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengannya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.

Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar’i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yang memerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya.


Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul ‘alamin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.

Puasa merupakan ibadah istimewa yang karenanya Allah berfiman dalam hadits qudsi :
الصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa –khususnya puasa Ramadhan- memiliki sejumlah hikmah dan maslahat bagi manusia. Secara umum, hikmah puasa bisa bisa diklasifikasikan menjadi tiga; hikmah ruhiyah, hikmah medis, dan hikmah sosial.

Hikmah Ruhiyah
Puasa merupakan ibadah yang langsung menyentuh dimensi ruhani. Porsinya bahkan lebih besar dari pada ibadah-ibadah lainnya. Jika zakat memiliki dimensi harta yang besar; dalam shalat masih terdapat dimensi gerak; dan haji memiliki dimensi gerak serta harta yang juga besar, puasa lebih concern pada dimensi ruhani. Karenanya ada banyak hikmah ruhiyah dalam ibadah puasa ini, diantaranya adalah:
1.    Puasa mensucikan jiwa manusia
Dengan menjalankan ibadah puasa, manusia telah memilih untuk menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya halal untuknya. Sejak terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari manusia menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh. Kalau ia mau ia bisa saja melakukannya. Toh tidak ada yang mengetahuinya. Saat berada di rumah yang tertutup, di dalam kamar yang terkunci, tidak ada orang lain yang mengetahui jika ia makan atau minum. Tetapi ia tidak melakukannya karena Allah SWT.
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
…dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (HR Bukhari dan Muslim)
Di sinilah hikmah puasa; melatih seseorang untuk menahan nafsu syahwatnya yang merupakan bagian inheren dari kotoran jiwa. Puasa dapat membersihkannya karena pada puasa ada paksaan untuk mengerem berbagai hasrat yang dicenderungi oleh manusia. Padahal seringkali penyakit hati dan kotoran jiwa justru muncul ketika seseorang tanpa kendali menuruti semua keinginannya.
2.    Puasa mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri manusia
Manusia diciptakan Allah SWT dari unsur materi dan unsur non materi; tanah dan ruh. Saat manusia menuruti unsur tanah yang cenderung pada dunia maka kedudukannya akan turun bahkan melebihi binatang.

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ [التين/5]
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (QS. At-Tin : 5)

أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ [الأعراف/179]
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raf : 179)

Sebaliknya, ketika manusia mengikuti unsur ruh yang cenderung pada akhirat dan mencintai hal-hal bernuansa langit, maka kedudukannya akan melambung tinggi ke derajat malaikat.

Pada saat berpuasa, di siang hari yang sangat panas unsur tanah dalam diri manusia mengajak untuk minum. Tetapi ia lebih memilih untuk memenangkan unsur ruhani untuk tetap berpuasa. Demikian juga saat perut lapar dan ada ajakan kuat unsur tanah untuk makan. Ia memenangkan unsur ruhani untuk tetap menahan rasa lapar sampai tiba saat berbuka. Lebih dari itu, ia juga memenangkan unsur ruhani pada lisan, pendengaran, dan pikiran dengan mengajaknya berpuasa pula.
Kemenangan ruhani inilah yang akan membawa kebahagiaan sejati bagi manusia di hadapat Rabb-nya kelak.


لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; ketika berbuka dia berbahagia dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia berbahagia dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)

3.    Puasa melatih kesabaran
Inti dari kesabaran adalah menahan diri. Menahan diri dari dorongan untuk segera memiliki atau melakukan sesuatu yang negatif. Puasa membiasakan kesabaran, karena pada puasa kita menahan diri untuk tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari yaitu makan dan minum. Menahan dari dari kebiasaan yang tidak boleh dilakukan saat puasa seperti minum kopi atau teh di pagi hari, ngemil di siang hari, dan sebagainya.

Kesabaran ini pada akhirnya juga mengikis kedengkian. Sebuah refleksi ketidaksabaran atas apa yang ada pada diri kita dibandingkan dengan apa yang ada pada orang lain.

Nabi SAW bersabda,
صوم شهر الصبر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، يذهبن وغر الصدر
Puasa bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan dapat melenyapkan kedengkian dalam dada. (HR. Thabrani, Baghawi, dan Bazzar)

4.    Puasa menekan gejolak seksual
Gejolak seksual merupakan salah satu senjata syetan yang paling ampuh dalam menjerumuskan manusia. Tidak hanya bagi pemuda yang belum menikah tetapi juga pada orang yang sudah berkeluarga. Itulah mengapa berita selingkuh terlalu sering diberitakan oleh media massa.

Puasa berpengaruh menekan gejolak seksual ini. Karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu maka nikahlah. Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedangkan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)

5.    Puasa mempersiapkan manusia menjadi orang-orang yang bertaqwa
Ibnu Qudamah menjelaskan dua hal kelebihan puasa dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin. Pertama, puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya’. Kedua, cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga sempit.
Ketika seseorang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan mampu meninggalkan larangan-Nya dengan kemampuan mengendalikan syahwatnya, maka pada saat itulah ia bisa mencapai derajat taqwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ [البقرة/183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)

Hikmah Medis
Kaum muslimin rahimakumullah,
Betapa banyaknya penyakit medis yang berawal dari pola makan yang tidak sehat. Dan betapa banyak penyakit yang berawal dari masalah pencernaan.
Selain memiliki hikmah ruhiyah yang tinggi, puasa juga memiliki hikmah medis yang telah terbukti melalui berbagai penelitian. Diantara hikmah itu adalah apa yang ditulis Said Hawa dalam Al-Islam, antara lain:
1.    Puasa memberi kesempatan beristirahat bagi alat pencernaan setiap hari. Dengan peristirahatan yang teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan ketika akan melakukan operasi besar.
2.    Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisa menimbulkan penyakit yang munculnya berkaitan erat dengan kebiasaan banyak makan, seperti penyakit rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikan kesempatan istirahat bagi tubuh setiap tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini di daerah-daerah yang penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.

Hikmah Sosial
Ayyuhal hadirun hafidhakumullah,
Hikmah lainnya dari puasa adalah hikmah sosial. Dengan puasa seorang muslim dilatih oleh Allah SWT untuk merasakan lapar. Rasa lapar ini diperlukan oleh orang-orang yang kesehariannya berkecukupan palagi kaya yang mungkin tidak pernah merasakan rasa lapar semacam ini. Dengan merasakan lapar diharapkan orang yang kaya bisa membayangkan bahwa seperti inilah keadaan kaum dhuafa’; lapar, bahkan berhari-hari dan tidak mendapatkan kepastian berbuka dengan makanan bergizi. Maka, tahapan berikutnya adalah timbulnya empati kepada kaum dhuafa’ ini sehingga tergeraklah orang-orang kaya untuk menyantuni mereka.

Hikmah sosial lainnya adalah puasa yang telah melatih kejujuran pribadi merupakan training bersama kepada seluruh komponen masyarakat untuk hidup jujur. Dengan kejujuran ini maka kehidupan sosial akan berjalan lebih harmonis, korupsi menurun, dan pemenuhan tanggungjawab semua elemen bangsa meningkat sehingga umat Islam mengalami kemajuan yang signifikan.
Itulah hikmah yang terkandung dalam Bulan Suci Ramadhan, oleh karena itu marilah kita kita jadikan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kita kepada sang pencipta, agar kita dapat meraih semua hikmah Bulan Ramadhan.

Demikian pidato saya dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, bila ada kelebihan itu datangnya dari allah SWT, bila ada salah kata atas kehilafan saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam, uushikum wanafsii wa-iyyaaya bitaqwallohi,
Wassalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

CARA MEMBUAT BAKSO

BAHAN:
300 GR DAGING SAPI ATAU AYAM CINCANG
3 SDM TEPUNG KANJI (TAPIOCA FLOUR)
3 BUAH BAWANG PUTIH, DIHALUSKAN / 2 SDT GARLIC POWDER
1 BUTIR TELUR, PUTIHNYA SAJA
1 SDT BAKING POWDER SUPAYA BAKSONYA MENGEMBANG BAGUS
1 SDT GARAM HALUS
1 BUAH MAGGI BLOK
MERICA BUBUK SECUKUPNYA
PALA BUBUK SECUKUPNYA

AIR SECUKUPNYA UTK MEREBUS SI PENTOL ^_^

PEMBUATAN:
ADUK SEMUA BAHAN DIATAS DENGAN BLENDER SAMPAI TERCAMPUR
RATA DAN LEMBUT. ULANGI BERKALI-KALI SAMPAI HALUS DAN LEMBUT.

JIKA TERLALU SULIT DIBLEND, BERI SEDIKIT AIR ES.

SETELAH HALUS DAN MERATA, BENTUK MENJADI BULATAN2 BAKSO
(AKA. PENTOL) DENGAN MENGGUNAKAN 2 BUAH SENDOK KECIL.

KALAU MALAS SEPERTI SAYA, ADA CARA YANG LEBIH PRAKTIS;
TARUH SEKEPALAN ADONAN DITELAPAK TANGAN,
GENGGAM SEPERTI MENGEPALKAN TANGAN DAN TEKAN SUPAYA MEMADAT,
KELUARKAN ADONAN DARI UJUNG KEPALAN (DIANTARA IBU JARI DAN TELUNJUK),
POTONG MEMBULAT DENGAN SENDOK KECIL.
HASILNYA TIDAK SEBULAT BAKSO YANG DIBULATKAN SATU PERSATU-SATU,
TAPI PROSES PEMBULATAN PENTOL JAUUUUH LEBIH CEPAT

SEKENARIO PEMBELAJARAN


Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan. sedangkan pembelajaran adalah proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.
jadi skenario pembelajaran adalah skenario yang dibuat dengan sengaja oleh seorang guru dalam proses komnikasi-interaktif dengan siswa dengan menggunakan sumber belajar untuk mencapai tujuan pendidikan
berikut ini salah satu contoh skenario pembelajaran:
perlu di ketahui dalam skenario pembelajaran ada beberapa tahap yakni tahap awal, inti dan akhir.ini adalah contoh skenario pembelajaran dalam pelajaran matematika yaitu tentang bialngan pecahan.
AWAL
a. Guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap belajar
b. Guru mengucap salam
c. Guru dan siswa membaca basmalah dan doa
d. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan appersepsi : Apakah yang siswa ketahui tentang bilangan bulat ?
f. Guru  mengajukan pertanyaan : bagaimana cara menyelesaikan oprasi bilangan bulat.
INTI
a. Guru menjelaskan konsep bilangan pecahan.
b. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membuat gambar kotak dan lingkaran kemudian menyuruh memberi warana dan menentukan nilai bilangan pecahan.
c. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari materi yang telah dijelaskan.
d. Kemudian guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa dengan memberikan penekanan pada hal-hal yang penting.
AKHIR
a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama.
b. Kemudian guru melakukan evaluasi secara lisan
c. Guru memberikan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengulang-ulang pelajaran di rumah
e. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa/hamdalah.
A. Sinopsis
Sajian ini diawali dengan perkenalan guru dan murid karena awal pelajaran dan awal siswa masuk di SMP, lalu lanjutkan dengan menanyakan pemahaman anak sebelum memulai pelajaran
Hingga akhirnya setelah pembelajaran ini siswa dapat memahami betul konsep bilangan bulat itu seperti apa dan memahami oprasi hitung bilangan bulat.
B. Setting
Ruang kelas : Terdiri dari meja dan kursi guru,meja dan kursi siswa-siswa.
C. Properti
  • Penggaris
D. Talent
Guru dan siswa-siswanya.
E. Naskah
Pagi Hari di sebuah sekolah
Terdengar suara gaduh anak-anak berseragam putih-biru,hiruk pikuk suasana sekolah dipagi hari.Ada anak yang asik memegang jajanannya, ada juga yang sibuk mengerjakan PR di sekolah. Tetapi  depan ruang kelas terlihat tiga orang siswa sedang bercakap-cakap
Siswa 1            :  “Pelajaran jam pertama apa ya “(bertanya kepada siswa 2)
Siswa 2            : “hmmmm kalau tidak salah sih pelajaran matematika “
Siswa 3 langsung menyambut kata-kata dari siswa 2
“memang betul hari ini jam pertama kita pelajaran matematika”
Siswa 2            : “Aku denger-denger sih dari kakak kelas katanya guru matematika kita galak banget..”
Siswa 1            : “Masa sih, mudah-mudahan aja ngga!”
Tiba-tiba suara bel masuk terdengar, dan semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing- masing. Dari luar sekolah terlihat anak yang sedang berlari karena ngejar gerbang sekolah sudah mau ditutup.
Dilorong kelas terdengar suara langkah kaki dengan sepatu hak tingginya, dan ternyata sumbernya dari seorang guru yang berpakaian abu-abu yang sedang berjalan menuju ruang kelas VII.1 sambil membawa peralatan untuk mengajarnya.
Gurupun masuk kedalam kelas
Guru                :“asalamualaikum Wr.Wb “
Siswa              :“wa’alaikum salam Wr.Wb”
Guru                :”selamat pagi anak – anak”
(sambil meletakan buku dan alat-alat untuk mengajarnya  diatas meja)
Siswa               :”selamat pagi bu”
guru                 :” Bagaimana kabar kalian pagi ini??”
Siswa               : “ Baik bu…..”
Guru                : “ bagaimana minggu pertama kalian masuk sekolah di SMP ini??Menyenangkan bukan, sekarang kalian sudah memakai seragam putih-biru sekarang.. Oh iya ketua kelasnya sudah terpilih kan?
Siswa               : “sudah bu..”
guru                 :”Coba ketua Kelasnya pimpin doa”
ketua kelas      :”baik bu,,berdoa di mulai”
seketika suasana kelas hening
Ketua kelas     :”berdoa selesai”
Guru                :”sebelum kita memasuki pelajaran, karena hari ini hari pertama belajar dengan ibu ,ibu akan memperkenalkan diri terlebih…
Gurupun memperkenalkan dirinya
Setelah itu
Guru                : “ sekarangkan giliran ibu kenal kalian, ibu akan mengabsen kalian,yang dipanggil namanya berdiri lalu memmperkenalkan nama serta asal sekolah”
Setelah itu gurupun selesai mengabsen murid-muridnya
Guru                :”Sekarang kita mulai pelajarannya.. siapkan alat tulis kalian masing-masing”
Siswa               :” baik bu “
Guru                :”hari ini kita akan belajar tentang bilangan bulat. Ada yang tahu apa bilangan bulat itu?atau  kalian pernah mendengarnya?”
Seorang siswa menjawab
Siswa               :”saya pernah mendengarnya bu.. waktu SD saya juga pernah belajar tentang bilangan bulat”
Guru                : “ya kamu benar.., Kalian pernah belajar tentang bilangan bulat waktu kalian SD, mungkin ada yang bisa menjelaskan kepada ibu apa bilangan bulat itu?”
Semua siswa pun diam
Guru                :” coba kamu bisa menjelskannya kepada ibu dan teman-teman kamu” (menunjuk salah satu siswa)
Siswa               :(Dengan kikuk siswa menjawab) “hmmm apa ya… mungkin bilangan yang terdiri dari angka 0 sampai seterusnya”
Guru                : “ya jawaban kamu benar, tetapi apa ada mempunyai jawaban lain?”
Salah satu siswapun menjawab
Siswa               :” bilangan yang terdiri dari bilangan yang negatif dan positif, contohnya          -1,0,1,2,3 …
Guru                :”iya tepat sekali. Jadi bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilanga bulat positif dan bilangan bulat negatif.  Coba perhatikan gambar gais bilangan yang ibu buat di papan tulis”
Gurupun menggambar garis bilangan dipapan tulis dan semua siswa antusias meihatnya
Guru                :” pada garis bilangan yang ibu gambar (sambil menunjuk garis bilangan yang telah dibuatnya dipapan tulis) bilangan 1, 2, 3, 4, 5 … disebut bilangan bulat positif , sedangkan bilangan -1, -2, -3, -4, -5, … disebut bilangan bulat negatif. Dapat disimpulkan bilangan bulat negatif terletak disebelah kiri nol dan bilangan bulat positif terdiri dari bilangan bulat positif terdiri di sebelah kanan nol.
Apakah kalian semua mengerti?”
Dengan serentak semua siswa menjawab
“mengerti bu.”
Guru                : “sekarang ibu ingin bertanya kepada kalian semua,  lebih besar mana -5 dengan 4?”
Suara gaduh terdengar sebagian siswa menjawab -5 dan sebagian lagi terdengar menjawab 4
Guru                : “ wah ibu tidak bisa mendengar  dengan jelas kalau kalian menjawabnya seperti itu coba salah satu dari kalian menjawabnya”
Seorang siswapun menjawab pertanyaan dari guru tersebut
Siswa               : “ -5 bu”
Guru                : (sambil tersenyum) “ coba jelaskan alasan kamu?”
Siswa               : “ karena angka lima kan lebih besar dari empat bu..”
Guru                : “ coba lihat lagi garis bilangan dipapan tulis , semakin kekenan letak bilangan maka bilangan tersebut semakin besar nilainya, tetapi sebaliknya semakin kekiri bilangan tersebut maka semakin kecil nilai bilangan tersebut.”
Siswa               :” jadi 4 lebih besar dari -5 dong bu?”
Guru                :” iya betul sekali.”
“ Sekarang coba kerjakan latihan soal yang ada di papa tulis, jika ada yang belum mengerti silahkan kalian tanyakan kepada ibu”
Siswa               :” baik bu”
Semua siswa pun sibuk mengerjakan soal-soal yang diberikan  oleh gurunya
Dan beberapa menit kemudian
Guru                :”apakah kalian sudah selesai mengerjakannya?”
Terdengar sahutan dari para siswa yang mengatakan “sudah” dan yang mengatakan “belum”
Guru                :”coba yang sudah silahkan tulis jawabanya dipapan tulis”
Seorang siswa pun maju dan menuliskan jawabanya dipapan tulis
Guru                :”Jawabanya betul, apakah ada diantara kalian yang belum mengerti”
Siswa               :”mengerti bu”
Guru                :”sekarang ibu akan membagi kalian menjadi 6 kelompok, caranya kalian berhitung 1 sampai 6 lalu kalian berkumpul berdasarkan nomer yang sama”
Siswa pun berhitung dan berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Guru                :”Ibu akan membagikan kertas yang berisikan materi tentang sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat, dari materi tersebut kalian simpulkan masing-masing sifat dan berikan contohnya,ibu beri kalian waktu 15 menit”
Semua siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.
15 menit kemudian
Guru                :” Sekarang perwakilan dari kelompok kalian masing-masing menjelaskannya ke depan”
Satu persatu perwakilan dari siswapun maju dan menjelaskannya didepan ada siswa yang bertanya dan yang memberikan opini-opininya
Guru                :”coba kamu simpulkan apa yang telah kita pelajari hari ini” (guru menunjuk salah satu siswa)
Siswa               :” bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif. Pada garis bilangan,Semakin kekiri suatu bilangan maka bilangan tersebut bernilai semakin kecil dan semakin kekanan maka bilangan tersebut bernilai semakin besar, serta penjumlahan bilangan bulat memiliki 5 sifat yaitu : Sifat tertutup, sifat komutatif, mempunyai unsur identitas, sifat asosiatif dan mempunyai invers”
Guru                :” ya bagus sekali kesimpulan yang teman kalian berikan. Beri tepuk tangan buat teman kalian ini.”
Suara riuh tepuk tangan pun terdengar
Guru                :” untuk tugas pertemuan selanjutnya kalian kerjakan soal-soal halaman 11 sampai hal 12, dan jangan lupa kalian pelajari lagi materi ini dan baca materi tentang pengurangan pada bilangan bulat untuk materi pertemuan kita selanjutnya.apakah ada yang ingin kalian tanyakan?”
Semua siswa menjawab dengan serentak “Tidak bu”
Guru                :”kalau tidak ada kita cukupkan pelajaran hari ini,kita bertemu lagi hari kamis
Akhirkata dari ibu wassalamu’alaikum wr.wb”
Siswa               : “wa’alaikumsalam wr.wb
Gurupun keluar ruangan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah                       :
Mata Pelajaran            :  Matematika.
Kelas / Semester          : VII / 1
Standar Kompetensi   : 1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar       : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
Indikator                     : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
  1. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
  2. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan bagibilangan bulat.
  3. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.
  4. Memberikan contoh berbagai jenis dan bentuk bilangan pecahan.
  5. Mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan yng lain.
Alokasi waktu             : 2 X 45menit
A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswadapat memberkan minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Siswadapat melakukan operasi hitung
B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.
C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.
D. Langkah-langkah kegiatan.
  1. Pendahuluan.
Apersepsi    : Mengaitkan materi  yang akan dipelajari dengan pengetahuanawal dengan  cara mengajuakan pertanayan.
  1. Kegiatan inti.
-          Guru menyajikan pengetahuan (menjelaskan) tentang cara meulis suhu di atas atau di bawah nol derajat.
-          Guru menjelaskan cara menggambar garis bilangan .
-          Guru mengecek pemahaman siswa dengan  tanya jawab.
-          Gurumenjelaskan himpunan binagan bulat dan lambangnya dilanjutkan dengan menjelaskan tentang lawan dari suataubilangan bulat.
-          Guru menjelaskan  tentangperlunya membandingkan beberapa bilangan bulat .
-          Guru mengecek pemahaman siswa dengan tanya jwab.
-          Guru menjelaskan tentang mengurutkan bilangan bulat.
-          Siswa mengerjakan latihan .
  1. Penutup.
-          Dengen bimbingan guru, siswa dimintamenbuat rangkuman.
-          Siswa dan guru melakukan refleksi.
-          Guru memberikan PR untuk soalyang belum selesai dijawab.
E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.
F. Penilaian.
Teknik penilaian  : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis
Instrumen:
  1. Berikan 5 contoh bilangan bulat?
  2. Tuliskan 5 contoh tersebut kedalam garis bilangan
  3. Diketahui sebuah tangga lantai memiliki 10 anak tangga. Nani dan Adi berada di anak tangga ke -2 kemudian mereka naik 7 tangga ke atas. Karena ada buku yang jatuh. Maka Nani dan Adi turun 5 tangga kebawah. Di anak tangga berapakah mereka sekarang?
Tentukan jawaban soal-soal berikut!!!
  1. 23 + 19
  2. (-42) + 27
  3. 38 + (-53)
  4. 32 + (-18)
  5. 68 + (-29) + (-45)